Selasa, 03 Desember 2013

Kimia UNSUR



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda tidak mungkin melepaskan diri dari unsur-unsur kimia. Kegiatan kita mulai dari mandi, makan, bernapas, dan semua kegiatan lain pasti berkaitan dengan unsur kimia. Pengertian unsur adalah zat kimia yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan menggunakan metode kimia biasa atau juga dapat diartikan sebagai kumpulan gabungan atom-atom yang sejenis. Contohnya dua atom hidrogen (H) akan membentuk unsur H2.
Di alam semesta ini kaya akan kandungan unsur-unsur kimia. Sampai saat ini terhitung ada 114 unsur yang telah ditemukan. Pengelompokkan unsur ada beberapa macam yaitu berdasarkan kesamaan sifat yang dimiliki unsur dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Ada juga yang membagi unsur menjadi golongan logam dan  suatu unsur kimia dan pengotornya. Mineral tersebut terbentuk dalam berbagai senyawa seperti fosfat, oksida, silikat, halida, karbonat, sulfat dan masih banyak lagi. Untuk unsur dalam bentuk bebas berarti tidak bersenyawa dengan unsur lain contohnya emas, karbon, nitrogen, oksigen, dan gas-gas mulia.
Walaupun unsur-unsur yang tersedia di alam banyak memberi manfaat dalam kehidupan, tidak dapat dipungkiri bahwa unsur-unsur tersebut juga memberi dampak negatif juga dalam kehidupan manusia.



1.2 Tujuan
- Mengetahui unsur – unsur yang berada di alam ini;
- Mengetahui pengelompokan yang dari unsur – unsur tersebut
- Mengetahui sifat – sifat beserta kegunaan dari unsur tersebut

1.3 Rumusan Masalah
- Apa saja unsur yang berada di alam semesta ini? Jelaskan beberapa contohnya!
- Apa saja pengelompokan dari unsur- unsur tersebut?
- Apakah sifat dan kegunaan dari berbagai unsur tersebut?











BAB II
ISI

2.1    KELIMPAHAN UNSUR DI ALAM
Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan dalam bentuk senyawa di alam. Unsur gas mulia yakni helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya adalah unsur buatan seperti ameresium, plutonium, curium, einstenium dan lain-lain. Beberapa unsur logam dapat ditemukan baik dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk senyawa seperti emas, tembaga, perak,. Unsur non logam juga ada yang berbentuk unsur bebas dan senyawa antara lain oksigen, karbon, nitrogen, belerang. Unsur dan senyawa yang banyak ditemukan di alam berbentuk mineral, mineral tersebut kemudian diolah untuk mengambil unsur yang dikandungnya kemudian digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Tabel unsur-unsur di kulit bumi







Tuhan Yang Mahakaya telah melimpahkan beragam unsur untuk kepentingan makhluk-Nya. Oleh karena itu kita harus dapat memanfaatkan unsur-unsur tersebut secara bijak dan bertanggung jawab.
2.1.1    UNSUR NITROGEN  (N)
Nitrogen adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Nitrogen resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada tahun 772. Unsur ini biasa ditemui sebagai gas tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Nitrogen merupakan komponen gas terbesar yang ada di udara / atmosfer bumi yaitu sebesar 78%. Nitrogen juga salah satu gas yang tidak reaktif (inert) serta memiliki titik didih -196 0C dan titik beku -210 0C. Nitrogen adalah unsur makro yang sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup yang didapat dari makanan yang mengandung senyawa nitrogen. Selain itu unsur nitrogen sangat penting karena sebagai unsur penyusun utama jaringan hidup yaitu asam amino. Senyawa nitrogen yang terbentuk di alam terbentuk dari siklus nitrogen melalui dua cara yaitu:
·         Petir atau kilat membuat gas N2 dan O2 bereaksi dan membentuk senyawa nitrogen oksida yang larut dan erbawa oleh air hujan yang kemudian diserap oleh tumbuh-tumbuhan
·         Bakteri Bradyrhizobium japonicum yang bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan. Didalam akar tanaman kacang-kacangan bakteri ini dapat mengikat gas N2 secara langsung dari udara.
Senyawa nitrogen yang terdapat secara alamiah di alam adalah natrium nitrat (NaNO3), senyawa ini merupakan sumber utama nitrogen terikat yang masih ditambang di dataran tinggi Chili. Dari semua macam senyawa nitrogen yang ada amonia adalah senyawa yang terpenting. Amonia adalah salah satu senyawa dasar nitrogen yang dapat direaksikan dengan berbagai senyawa yang berbeda. Penggunan gas amonia antara lain sebagai pupuk, dalam pembuatan kertas, pembuatan asam nitrat, bahan peledak, pembuatan urea dan masih banyak kegunaan lain dari senyawa-senyawa nitrogen.
2.1.2   UNSUR OKSIGEN  (O)
Dalam tabel periodik oksigen memiliki lambang O dengan noor atom 8. Oksigen adalah unsur paling banyak tersedia di alam ke tiga sekitar 21%  dan unsur paling melimpah di kulit bumi. Oksigen pertama kali ditemukan oleh seorang ahli bidang obat-obatan Carl Wilhelm scheele pada tahun 1772. Dalam tekanan dan temperatur standard unsur oksigen berikatan menjadi molekul diatomik (O2) yang tidak berwarna tidak berbau dan tidak berasa. Di atmosfer sendiri juga terdapat oksigen dalam bentuk monoatomik (O) dan triatomik (O3). Perubahan bentuk molekul ini disebut alotropi. Gas O2 dihasilkan dari air oleh tumbuhan, ganggang, dan sianobakteri dalam proses fotosintesis. O2 dibutuhkan makhluk hidup dalam proses respirasi dan merupakan komponen utama atmosfer bumi. Molekul O3 atau trioksigen yang kita kenal sebagai ozon. Ozon ini terbentuk di atmosfer ketika O2 bergabung dengan oksigen monoatomik yang terbentuk dari pemisahan O2 oleh radiasi ultraviolet. Ozon memiliki kemampuan menyerap gelombang UV dengan kuat, sehingga ozon berfungsi sebagai pelindung bumi dari radiasi.
            Oksigen mengembun pada -182,95 0C dan membeku pada -218,79 0C. Oksigen car dan padat berwarna biru langit. Oksigen juga zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar. Dengan pengaruh tekanan yang besar (135 atm), oksigen dapat disimpan dalam tabung baja. Gas oksigen bersifat nonpolar, tetapi larut dalam air. Gas oksigen yang terlarut inilah yang penting untuk organisme yang hidup dalam air.
Oksigen banyak digunakan dalam pembuatan gas amonia, metanol, etilen oksida dan masih banyak senyawa lain yang mengandung oksigen. Oksigen juga digunakan dalam produksi baja, plastik, tekstil, pendorong roket, dan penunjang kehidupan di pesawat terbang, kapal selan, pesawat ruang angkasa, penyelaman. Sekitar dua per tiga dari tubuh manusia berupa oksigen.
2.1.3   UNSUR HIDROGEN  (H)
Hidrogen berasal dari bahasa Yunani hydro yang berarti air dan genes yang berarti pembentuk. Para ahli kimia telah memproduksi hidrogen dalam kurun waktu beberapa tahun tanpa mengetahui bahwa zat tersebut merupakan sebuah unsur. Pada tahun 1493-1541 Paracelsus tanpa sadar telah menghasilkan gas hidrogen dari campuran logam dengan asam kuat. Kemudian pada tahun 1671 Robert Boyle mendeskripsikan kembali reaksi dari besi dan asam akan menghasilkan gas hidrogen.
Hidrogen merupakan gas yang mudah terbakar, haltersebut dikemukakan oleh Cavendish tahun 1766. Gas hidrogen sendiri diberi nama oleh Antonio Lavoisier dari bahasa Yunani. Atom hidrogen terdiri dari satu proton dan satu elektron.
            Hidrogen juga unsur paling melimpah ketersediaannya dengan persentase 75% dari total unsur di seluruh alam semesta. Walaupun demikian gas hidrogen alami sangat jarang ditemui dalam atmosfer bumi. Gas hidrogen sangat ringan apabila tidak terkombinasi dengan unsur lain , gas hidrogen akan terdorong keluar oleh unsur lain dari lapisan atmosfer. Di bumi sendiri hidrogen banyak ditemui dalam berbagai senyawa terutama air (H2O) dimana atom hidrogen berikatan dengan atom-atom oksigen.
Hidrogen banyak digunakan ketika membuat amonia untuk mengikat nitrogen, dalam pembuatan methanol, bahan bakar roket, pembuatan HCl, gas pengisi balon, dan lain-lain. Teknologi baru yang sedang dikembangkan adalah bahan bakar yang memanfaatkan hidrogen (Hydrogen Fuel Cell) dimana gas hidrogen dapat menghasilkan tenaga listrik dalam jumlah besar. Hidrogen dapat menggantikan gas alam, bensin, agen dalam proses metalurgi, proses penyulingan, mengubah sampah menjadi etilen dan metan. Namun pengembangan pemanfaatan hidrogen ini masih terhalang beberapa hal yakni persetujuan publik, modal pengembangan teknologi ini juga sangat besar mengakibatkan hidrogen masih jauh lebih mahal dibandingkan bahan bakar lain yang telah tersedia saat ini.
2.1.4   UNSUR KARBON  (C)
Karbon atau yang dikenal sebagai zat arang adalah unsur kimia yang memiliki simbol C pada tabel periodik dan bernomor atom 6. Karbon termasuk unsur non-logam bervalensi 4. Keberadaan unsur karbon sudah diketahui dari zaman kuno. Kata karbon dari bahasa latin carbo yang berarti batu bara. Karbon memiliki beberapa alotropi atau bentuk yaitu amorf, grafit, dan intan. Unsur karbon dalam bentuk amorf, selain dapat ditemukan di alam juga dihasilkan dari pembakaran terbatas minyak bumi. Secara alami karbon amorf dihasilkan dari perubahan serbuk gergaji, gambut, lignit batu bara, kayu, dan biji-bijian.
 Bentuk kedua unsur karbon adalah grafit. Grafit berbentuk padatan berupa kristal dengan kemurnian yang berbeda, berwarna hitam dan kusam lunak dan memiliki daya hantar listrik yang baik. Ada banyak kegunaan grafit antara lain dalam produksi baja, sebagai pelumas mesin, sebagai alat tulis dan masih banyak kegunaan lain. Bentuk ketiga dari unsur karbon adalah intan. Intan secara alami diperoleh dari karbon yang dikenai tekanan dan suhu tinggi dalam perut bumi. Intan juga dapat dihasilkan dari grafit yang diolak pada suhu 3.000 K dan tekanan lebih dari 1,25 x 107 Pa. Proses ini menggunakan katalis logam transisi sepeti Cr, Fe, dan Pt.
Karbon adalah penyusun makromolekul seperti karbohidrat, protein, lemak. Makromolekul tersebut merupakan komponen penting dalam tubuh makhluk hidup. Sehingga semua makhluk hidup dibangun dari senyawa karbon. Sifat terpenting karbon adalah kemampuannya untuk membentuk rantai dengan sangat mudah. Karbon dapat bergabung dengan hidrogen, nitrogen, oksigen dalam jumlah dan susunan yang berbeda-beda yang menyebabkan karbon mempu membentuk hampir 1,7 juta senyawa.
Senyawa yang dibentuk dari karbon dan hidrogen saja (hidrokarbon) adalah kelompok senyawa yang mencakup gas alam, minyak cair, minyak pelumas, industri petrokimia, pembuatan cat, anaestetik, pemadam api, dan freon untuk pembekuan. Senyawa karbon dapat pula berbentuk karbon dioksida (CO2) dan garam-garam karbonat (MgCO3, CaCO3, dan BaCO3). Senyawa CO2 yang paling banyak berada disekitar kita dihasilkan dari pembakaran senyawa karbon, proses respirasi manusia dan hewan, dan ditemukan juga pada mata air mineral.
2.2                       PENGELOMPOKAN UNSUR
2.2.1    Golongan I A (Logam Alkali)
Unsur golongan I A disebut alkali, karena bereaki dengan air membentuk suatu larutan yang bersifat basa atau alkalis. Logam-logam alkali  terdiri dari : Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Caesium (Cs), dan Fransium (Fr).

Sifat-sifat logam alkali:
*      Logam alkali memiliki satu elektron valensi (monovalen) sehingga sangat mudah melepaskan elektronnya jadi logam alkali termasuk reduktor
*      Logam alkali memiliki titik didih dan titik leleh diatas suhu ruang (250C)  berarti logam alkali berwujud padat pada suhu ruang kecuali Caesium yang pada suhu diatas 280C berujud cair
*      Karena nilai kerapatannya relatif kecil sehingga logam alkali lunak dan mudah diiris
*      Sangat reaktif, mudah terbakar oleh O2 dari udara. Dengan jumlah oksigen yang dibatasi dan suhu rendah ( dibawah 180oC) dihasilkan oksida logam alkali. ( L = logam alkali)
4L (s) + O2 (g) g 2L2O (s)
Mereaksikan dengan jumlah oksigen dibatasi dan pemanasan membentuk peroksida
2 L + O2  g L2O2
Jika jumlah oksigen tidak dibatasi akan menghasilkan senyawa superoksida
L (s) + O2 (g) g LO2 (s)
*      Sangat mudah bereaksi dengan air yang akan menghasilkan basa dan gas hidrogen. Reaksi tersebut sangat eksoterm dan dapat mengakibatkan ledakan hebat.
2L(s) + 2H2O(l) "2LOH(aq) + H2(g)
*      Dapat bereaksi langsung dengan halogen, menjadi garam halida
2L (s) + X2 g 2LX
*      Bereaksi dengan gas hidrogen menghasilkan senyawa hidrida.
2L (s) + H2 (g) g 2LH (s)
*      Bereaksi dengan belerang menghasilkan senyawa sulfida
2L (s) + S (s) g L2S (s)
*      Reaksi nyala logam alkali Litium berwarna merah, natrium berwarna kuning, Kalium berwarna ungu, Rubidium berwarna merah, Caesium berwarna biru.
Pembuatan logam alkali dengan cara elektolisa leburan NaOH atau KOH
2 NaOH g 2 Na + H2O + ½ O
Elektrolisa leburan garam NaCl atau KCl
2NaCl g 2 Na + Cl2
 Beberapa senyawa logam alkali yang berguna:
NAMA SENYAWA
KEGUNAAN
NaOH
Bahan baku sabun
NaCl
Sebagai garam dapur, pengisotonis larutan injeksi dan infus
NaBr
Obat penenang
Na2SO4
Obat pencahar, zat pengering untuk senyawa organik
Na Benzoat
Zat pengawet makanan dalam kaleng
Na salisilat
Obat antipiretik
NaOCl
Zat bleaching kain
Na2S2O3
Obat penyakit kulit karena parasit, untuk keracunan sianida, larutan pencuci dalam fotografi
NaHCO3
bahan soda kue, pembuat minuman soda, effervescens
KI
Antidotum defisiensi, ekspektoran
KClO 3
Bahan korek api, kembang api, zat peledak
KNO3
Bahan pupuk buatan, bahan peledak
K sitrat
Obat diuretik, dan saluran kemih
KmnO4
Zat pengoksidasi, zat desinfektan
K2CrO4
Indikator dalam titrasi argentometri

2.2.2   Golongan II A (Alkali Tanah)
Unsur golongan ini bersifat basa sama halnya dengan unsur logam alkali, namun tingkat kebasaannya lebih rendah. Yang termasuk golongan alkali tanah ini antara lain: Berilium (Be), Calsium (Ca), Magnesium (Mg), Barium (Ba), Stronsium (Sr), Radium (Ra)
Sifat-sifat alkali tanah :
*      Alkali tanah mudah melepas elektron sehingga bersifat pereduksi dan mudah teroksidasi. Namun sifat pereduksinya tidak sekuat logam alkali
*      Dalam suhu ruang berbentuk padat, alkali tanah bersifat lebih keras dari pada logam alkali.
*      Untuk berilium tidak dapat bereaksi dengan air, sedangkan magnesium hanya dapat bereaksi dengan air panas. Calsium, stronsium, barium dan radium dapat bereaksi dengan air dingin akan terbentuk basa
L (s) + 2H2O g L(OH)2 (aq) + H2 (g)
*      Bereaksi dengan oksigen yang menghasilkan oksida basa
L (s) + O2 (g) g LO2 (s)
*      Bereaksi dengan nitrogen yang ada diudara menghasilkan senyawa nitrida
3 L (s) + N2 (g) g L2N2 (s)
*      Menimbulkan reaksi menyala warna khas apabila garam dari unsur tersebut dibakar. Kalsium warna jingga merah, stronsium warna merah bata, barium warna hijau. Unsur-unsur alkali tanah sering digunakan untuk pembuatan kembang api.

Pembuatan unsur alkali tanah dengan mengelektrolisa leburan garam atau basanya
CaCl2 g Ca + Cl2
Air sadah ( hard water) adalah air yang mengandung kation Ca2+ atau Mg2+. Kesadahan air biasanya dinyatakan sebagai masa CaCO3 dalam 1 L air. Air sadah mengakibatkan sabun menjadi kurang berbusa dan pembentukan kerak pada ketel uap. Ada dua macam kesadahan yaitu kesadahan sementara dan kesadahan tetap. Kesadahan sementara adalah air yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-) disebut juga air sadah bikarbonat. Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan pemanasan. Sementara kesadaan tetap adalah apabila air mengandung anion bukan bikarbonat seperti Cl-, NO3-, atau SO4-. Kesadahan tetap tidak dapat hilang hanya dengan pemanasan tetapi harus melalui reaksi kimia. Pereaksi yang digunakan adalah larutan bikarbonat Na2CO (aq) atau K2CO (aq).
Beberapa senyawa alkali tanah yang berguna:
NAMA SENYAWA
KEGUNAAN
MgO
Antidotum deficienci
MgSO4
Pencahar, antikonvulsan, penawar keracunan barium
Mg(OH)2 , CaCO3
Antasida
MgCO3
Bahan cat campuran asbes untuk penyalut pipa panas
CaCl2
Bahan pengering dalam eksikator
CaOCl2
Bahan pemutih
CaC2
Pembuaat gas asitilen
Ca(OCl)2
Kaporit, desinfektan air ledeng
Ca(H2PO4)2
Pupuk super fosfat (TSP)
BaSO4
Bahan cat putih, contrasmiddle dalam pemeriksaan rontgen

2.2.3   Golongan VII A (Halogen)
Unsur halogen mudah menangkap sebuah elektron sehingga dapat membentik ion negatif satu. Semakin kecil nomor atom suatu unsur halogen semakin mudah unsur tersebut menangkap elekron sehingga unsur menjadi semakin reaktif. Yang termasuk unsur halogen adalah: Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), Iodin (I), Astatin (At).
Sifat-sifat unsur halogen :
*      Gas halogen dapat larut dalam air dan membentuk asam halogenida dan asam hipohalit. Larutan halogen dalam air bersifat oksidator.
*      Memiliki warna yang berbeda-beda F= kuning, Cl= hijau kekuningan, Br= coklat kemerahan, I = ungu, memiliki bau menyengat dan uap yang dapat mengiritasi mata
*      Memiliki elektron valensi 7 yang membuat halogen sangat reaktif. Unsur yang paling oksidatif adalah Fluorin dan Iodin pengoksidasi terlemah.
*      Unsur halogen yang sifatnya lebih oksidatif dapat mendesak ion halogen dari garam halida yang berada dibawahnya
F2 (g) + 2 KCl (aq) g 2KF (aq) + Cl2 (g)
*      Bereaksi dengan unsur logam membentuk senyawa garam ionik. Contoh :
2 Na + Cl2 g 2NaCl                           2Li + F2 g 2LiF
Mg + I2 g MgI2                                       2Fe + 3Cl2 g 2FeCl3
*      Mudah bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa halida (HX)
H2 + X2 g 2HX
*      Antar unsur halogen dapat bereaksi membentuk senyawa antarhalogen (XmYn)
mX2 + nX2 g 2 XmYn
*      Bereaksi dengan unsur metaloid contohnya silikon
Si + 2X2 g SiX4
*      Reaksi oksihalida yang termasuk oksidator kuat dengan ion halida
KbrO2 + 4KI + 2H2SO4 g KBr + 2I2 + 2 K2SO4 + 2H2O
Beberapa senyawa halogen yang bermafaat:
NAMA SENYAWA
KEGUNAAN
KI, NaI
Ditambah pada garam dapur untuk mencegah gondok, mukolitik
NaBr, KBr, NH4Br
Sedativum pada mixtura brometorum
CCl2F2
Freon= zat pendingin pada lemari es dan AC
Na2SiF6
Sebagai penguat gigi pada campuran pasta gigi
NaF
Bahan bakar reaksi nuklir pada pengolahan isotop uranium
HF
Untuk mengukir kaca
Cl2
Desinfektan
NaCl
Garam dapur
KCl
Pupuk
CHCl3
Kloroform= pelarut dan obat bius pada pebedahan

2.2.4   Golongan VIII A (Gas Mulia)
Dengan konfigurasi elektron yang sudah penuh, gas mulia merupakan unsur yang stabil. Yang termasuk golongan gas mulia yaitu : Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn)








*      Unsur gas mulia sukar melepas dan menerima elektron sehingga anfinitas elektronnya rendah
*      Jari-jari atom unsur gas mulia sangat kecil menyebabkan elektron tertarik sangat kuat ke inti atom jadi energi untuk melepas elektron sangat besar. Helium adalah unsur yang memiliki energi ionisasi terbesar
*      Titik cair dan titik didih unsur gas mulia lebih kecil dalam suhu ruangan menyebabkan semua gas mulia berwujud gas.
*      Gas mulia ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik.
Walaupun gas mulia dinyatakan unsur yang sukar bereaksi, Neil Bartlet pada tahun 1962 berhasil membuat senyawa dari unsur gas mulia yaitu mereaksikan Xe dengan PtF6 yang merupakan pengoksidasi kuat. Energi ionisasi PtF6 mendekati energi ionisasi Xe.
Xe + PtF6 g Xe+(PtF6)-
Selain unsur PtF6  pengoksidasi kuat lain yang dapat direaksikan yaitu gas Fluorin yang menghasilkan XeF2, XeF4, XeF6. Selain Xe gas mulia yang dapat direaksikan dengan Fluorin adalah Kripon dan Radon walaupun senyawa yang dihasilkan tidak stabil. Untuk gas He, Ne, dan Ar belum dapat dibuat senyawa lain karena stabilitas unsur tersebut sangat tinggi.
Kegunaan unsur gas mulia:
Helium
Pengganti hidrogen untuk mengisi balon udara karena tidak mudah terbakar, pengganti nitrogen untuk mengisi tabung penyelaman, pencegah oksidasi pada proses penyepuhan logam, pendingin reaktor nuklir
Neon
Dalam bentuk cair digunakan sebagai pendingin reaktor nuklir, pengisi lampu karena memancarkan warna merah
Argon
Pengisi bla lampu pijar agar kawat filamennya tidak mudah rusak, membuat lingkunagn atmosfer inert, pengisi lampu reklame dengan memancarkan warna merah muda dan biru
Kripton
Panjang gelombang kripton = 1 meter menjadi satuan ukuran panjang internasional
Xenon
Obat bius, oksidator kuat
Radon
Terapi penyakit kanker memancarkan sinar radioaktif


2.2.5        GOLONGAN TRANSISI
Pada sisem periodik unsur yang termasuk dalam golongan transisi adalah unsur-unsur golongan B. Mulai dari IB – VIIIB. Berdasarkan pengisian elektron pada subkulitnya, unsur-unsur ini memiliki elektron valensi yang tetletak pada sub kulit d dalam konfigurasi elektronnya.
Berdasarkan kedudukan dalam tabel periodik golongan transisi diklasifikasikan menjadi:
Golongan III B          : Skandium, Itrium, Lantanum (dan deret lantanida), Aktinuim (dan deret aktinida)
Golongan IV B           : Titanium, Zirkonium, Hafnium
Golongan V B             : Vanadium, Niobium, Tantalum
Golongan VI B           : Krom, Molibdenum, Tungsten
Golongan VII B          : Mangan, Teknetium, Renium
Golongan VIIIB         : Besi, Kobalt, Nikel, Rutenium Rodium, Paladium, Osmium, Iridium, Platinum
            Golongan I B              : Tembaga, Perak, Emas
Golongan II B             : Zink, Kadmium, Merkurium

Sifat-sifat golongan transisi:
*      Semua unsur transisi adalah logam, umumnya dapat ditempa, liat, mengkilap, dan penghantar listrik dan panas yang baik.
*      Unsur golongan transisi lebih keras daripada golongan logam alkali karena ikatan elektron valensi yang jatuh pada subkulit d membuat ikatan elektronnya lebih kuat
*      Memiliki kerapatan yang tinggi sekingga titik didih dan titik leleh yang tinggi juga
*      Unsur golongan transisi memiliki beberapa bilangan oksidasi seperti Vandium yang berbilangan oksidasi +2, +3, +4.
*      Sifat kemagnetan unsur golongan transisi bermacam-macam ada yang bersifa para-magnetik (Sc, Ti, V,Cr, Mn) diamagnetik (Cu, Zn) feromagnetik yaitu sama dengan para-magnetik namun dalam keadaan padat saja (Fe, Co, Ni)

Kegunaan unsur-unsur transisi:
NAMA UNSUR
KEGUNAN
Seng (Zn)
Bahan cat putih, pelapis tabung gambar televisi
Tembaga (Cu)
Untuk berbagai alat elektronik, kabel dan perhiasan
Nikel (Ni)
Pelapis logam agar tidak berkarat,
Kobalt (Co)
Untuk pembuatan aliansi logam
Besi (Fe)
Perangkat elektronik
Mangan (Mn)
Digunakan dalam produksi baja
Kromium (Cr)
Plating logam-logam lain
Vanadiun (V)
Sebagai katalis dalam pembuatan asam sulfat
Titanium (Ti)
Industru pesawat terbang, pemutih kertas, kaca, kosmetik


BAB III
PENUTUP

3.1     KESIMPULAN
Unsur-unsur kimia yang terdapat dialam semesta ini dibagi menjadi dua golongan besar yaitu Golongan A ( golongan utama) yang terdiri dari golongan IA (logam alkali), golongan IIA (alkali tanah), IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA (golongan halogen), VIIIA (gas mulia). Golongan B (golongan transisi) yang terdiri dari golongan transisi dalam yaitu golongan IB, IIB, IIIB,IVB,VB,VIB,VIIB,VIIIB.  Dari pengelompokan tersebut tiap-tiap golongan memiliki sifat khasnya tersendiri yang mambedakan satu golongan dengan golongan lain.

3.2     SARAN
Saran yang dapat kami berikan bagi pembaca yang akan membuat makalah tentang KIMIA UNSUR agar dapat lebih baik dari makalah yang kami buat ialah dengan mencari lebih banyak referensi dari berbagai sumber baik dari buku maupun internet sehingga informasi yang diberikan akan lebih lengkap. Mungkin hanya saran ini yang dapat kami sampaikan semogadapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.





DAFTAR PUSTAKA

http://chemistry.about.com/od/elementfact/a.html diakses 01 Desember 2013 pukul 06.45 WIB
Keenan, dkk. 1992. Kimia Untuk Universitas Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Konsep Dasar & The King. 2012. Bandung: PT. Duta
Sutresna, nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XII SMA/Ma Program IPA. Bandung: GRAFINDO.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar