BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda tidak mungkin melepaskan diri
dari unsur-unsur kimia. Kegiatan kita mulai dari mandi, makan, bernapas, dan
semua kegiatan lain pasti berkaitan dengan unsur kimia. Pengertian unsur adalah
zat kimia yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan
menggunakan metode kimia biasa atau juga dapat diartikan sebagai kumpulan
gabungan atom-atom yang sejenis. Contohnya dua atom hidrogen (H) akan membentuk
unsur H2.
Di alam semesta ini kaya akan kandungan unsur-unsur kimia.
Sampai saat ini terhitung ada 114 unsur yang telah ditemukan. Pengelompokkan
unsur ada beberapa macam yaitu berdasarkan kesamaan sifat yang dimiliki unsur
dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B
(golongan transisi). Ada juga yang membagi unsur menjadi golongan logam dan suatu unsur kimia dan pengotornya. Mineral
tersebut terbentuk dalam berbagai senyawa seperti fosfat, oksida, silikat,
halida, karbonat, sulfat dan masih banyak lagi. Untuk unsur dalam bentuk bebas
berarti tidak bersenyawa dengan unsur lain contohnya emas, karbon, nitrogen,
oksigen, dan gas-gas mulia.
Walaupun unsur-unsur yang tersedia di alam banyak memberi
manfaat dalam kehidupan, tidak dapat dipungkiri bahwa unsur-unsur tersebut juga
memberi dampak negatif juga dalam kehidupan manusia.
1.2 Tujuan
- Mengetahui unsur – unsur yang berada di alam ini;
- Mengetahui pengelompokan yang dari unsur – unsur tersebut
- Mengetahui sifat – sifat beserta kegunaan dari unsur tersebut
1.3 Rumusan Masalah
- Apa saja unsur yang
berada di alam semesta ini? Jelaskan beberapa contohnya!
- Apa saja pengelompokan
dari unsur- unsur tersebut?
- Apakah sifat dan
kegunaan dari berbagai unsur tersebut?
BAB II
ISI
2.1
KELIMPAHAN
UNSUR DI ALAM
Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan
dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam
bentuk bebas dan dalam bentuk senyawa di alam. Unsur gas mulia yakni helium,
neon, argon, kripton, xenon, dan radon termasuk dalam 90 jenis unsur yang
terdapat di alam, sedangkan sisanya adalah unsur buatan seperti ameresium,
plutonium, curium, einstenium dan lain-lain. Beberapa unsur logam dapat
ditemukan baik dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk senyawa seperti emas,
tembaga, perak,. Unsur non logam juga ada yang berbentuk unsur bebas dan
senyawa antara lain oksigen, karbon, nitrogen, belerang. Unsur dan senyawa yang
banyak ditemukan di alam berbentuk mineral, mineral tersebut kemudian diolah
untuk mengambil unsur yang dikandungnya kemudian digunakan untuk kebutuhan
sehari-hari.
Tabel
unsur-unsur di kulit bumi
Tuhan Yang Mahakaya telah melimpahkan beragam unsur untuk
kepentingan makhluk-Nya. Oleh karena itu kita harus dapat memanfaatkan unsur-unsur
tersebut secara bijak dan bertanggung jawab.
2.1.1
UNSUR NITROGEN (N)
Nitrogen adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang N dan nomor atom 7. Nitrogen resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford
pada tahun 772. Unsur ini biasa ditemui sebagai gas tak berwarna, tak berbau,
dan tak berasa. Nitrogen merupakan komponen gas terbesar yang ada di udara /
atmosfer bumi yaitu sebesar 78%. Nitrogen juga salah satu gas yang tidak
reaktif (inert) serta memiliki titik didih -196 0C dan titik beku -210
0C. Nitrogen adalah unsur makro yang sangat diperlukan oleh setiap mahluk
hidup yang didapat dari makanan yang mengandung senyawa nitrogen. Selain itu
unsur nitrogen sangat penting karena sebagai unsur penyusun utama jaringan
hidup yaitu asam amino. Senyawa nitrogen yang terbentuk di alam terbentuk dari
siklus nitrogen melalui dua cara yaitu:
·
Petir atau kilat membuat
gas N2 dan O2 bereaksi dan membentuk senyawa nitrogen
oksida yang larut dan erbawa oleh air hujan yang kemudian diserap oleh
tumbuh-tumbuhan
·
Bakteri Bradyrhizobium
japonicum yang bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan. Didalam
akar tanaman kacang-kacangan bakteri ini dapat mengikat gas N2 secara
langsung dari udara.
Senyawa nitrogen yang terdapat secara alamiah di alam adalah natrium
nitrat (NaNO3), senyawa ini merupakan sumber utama nitrogen terikat
yang masih ditambang di dataran tinggi Chili. Dari semua macam senyawa nitrogen
yang ada amonia adalah senyawa yang terpenting. Amonia adalah salah satu
senyawa dasar nitrogen yang dapat direaksikan dengan berbagai senyawa yang
berbeda. Penggunan gas amonia antara lain sebagai pupuk, dalam pembuatan
kertas, pembuatan asam nitrat, bahan peledak, pembuatan urea dan masih banyak
kegunaan lain dari senyawa-senyawa nitrogen.
2.1.2
UNSUR OKSIGEN (O)
Dalam tabel periodik oksigen memiliki lambang O dengan noor atom
8. Oksigen adalah unsur paling banyak tersedia di alam ke tiga sekitar 21% dan unsur paling melimpah di kulit bumi. Oksigen
pertama kali ditemukan oleh seorang ahli bidang obat-obatan Carl Wilhelm
scheele pada tahun 1772. Dalam tekanan dan temperatur standard unsur oksigen
berikatan menjadi molekul diatomik (O2) yang tidak berwarna tidak
berbau dan tidak berasa. Di atmosfer sendiri juga terdapat oksigen dalam bentuk
monoatomik (O) dan triatomik (O3). Perubahan bentuk molekul ini
disebut alotropi. Gas O2
dihasilkan dari air oleh tumbuhan, ganggang, dan sianobakteri dalam proses
fotosintesis. O2 dibutuhkan makhluk hidup dalam proses respirasi dan
merupakan komponen utama atmosfer bumi. Molekul O3 atau trioksigen
yang kita kenal sebagai ozon. Ozon ini terbentuk di atmosfer ketika O2
bergabung dengan oksigen monoatomik yang terbentuk dari pemisahan O2
oleh radiasi ultraviolet. Ozon memiliki kemampuan menyerap gelombang UV dengan
kuat, sehingga ozon berfungsi sebagai pelindung bumi dari radiasi.
Oksigen mengembun pada -182,95 0C dan membeku
pada -218,79 0C. Oksigen car dan padat berwarna biru langit. Oksigen
juga zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah
terbakar. Dengan pengaruh tekanan yang besar (135 atm), oksigen dapat disimpan
dalam tabung baja. Gas oksigen bersifat nonpolar, tetapi larut dalam air. Gas
oksigen yang terlarut inilah yang penting untuk organisme yang hidup dalam air.
Oksigen banyak digunakan dalam pembuatan gas amonia, metanol,
etilen oksida dan masih banyak senyawa lain yang mengandung oksigen. Oksigen
juga digunakan dalam produksi baja, plastik, tekstil, pendorong roket, dan
penunjang kehidupan di pesawat terbang, kapal selan, pesawat ruang angkasa,
penyelaman. Sekitar dua per tiga dari tubuh manusia berupa oksigen.
2.1.3
UNSUR HIDROGEN (H)
Hidrogen berasal dari bahasa Yunani hydro yang berarti air dan
genes yang berarti pembentuk. Para ahli kimia telah memproduksi hidrogen dalam
kurun waktu beberapa tahun tanpa mengetahui bahwa zat tersebut merupakan sebuah
unsur. Pada tahun 1493-1541 Paracelsus tanpa sadar telah menghasilkan gas
hidrogen dari campuran logam dengan asam kuat. Kemudian pada tahun 1671 Robert
Boyle mendeskripsikan kembali reaksi dari besi dan asam akan menghasilkan gas
hidrogen.
Hidrogen merupakan gas yang mudah terbakar, haltersebut
dikemukakan oleh Cavendish tahun 1766. Gas hidrogen sendiri diberi nama oleh
Antonio Lavoisier dari bahasa Yunani. Atom hidrogen terdiri dari satu proton
dan satu elektron.
Hidrogen juga unsur paling melimpah ketersediaannya dengan
persentase 75% dari total unsur di seluruh alam semesta. Walaupun demikian gas
hidrogen alami sangat jarang ditemui dalam atmosfer bumi. Gas hidrogen sangat
ringan apabila tidak terkombinasi dengan unsur lain , gas hidrogen akan
terdorong keluar oleh unsur lain dari lapisan atmosfer. Di bumi sendiri
hidrogen banyak ditemui dalam berbagai senyawa terutama air (H2O)
dimana atom hidrogen berikatan dengan atom-atom oksigen.
Hidrogen banyak digunakan ketika membuat amonia untuk mengikat
nitrogen, dalam pembuatan methanol, bahan bakar roket, pembuatan HCl, gas
pengisi balon, dan lain-lain. Teknologi baru yang sedang dikembangkan adalah
bahan bakar yang memanfaatkan hidrogen (Hydrogen Fuel Cell) dimana gas hidrogen
dapat menghasilkan tenaga listrik dalam jumlah besar. Hidrogen dapat
menggantikan gas alam, bensin, agen dalam proses metalurgi, proses penyulingan,
mengubah sampah menjadi etilen dan metan. Namun pengembangan pemanfaatan
hidrogen ini masih terhalang beberapa hal yakni persetujuan publik, modal
pengembangan teknologi ini juga sangat besar mengakibatkan hidrogen masih jauh
lebih mahal dibandingkan bahan bakar lain yang telah tersedia saat ini.
2.1.4
UNSUR KARBON (C)
Karbon atau yang dikenal sebagai zat arang adalah unsur kimia
yang memiliki simbol C pada tabel periodik dan bernomor atom 6. Karbon termasuk
unsur non-logam bervalensi 4. Keberadaan unsur karbon sudah diketahui dari
zaman kuno. Kata karbon dari bahasa latin carbo
yang berarti batu bara. Karbon memiliki beberapa alotropi atau bentuk yaitu
amorf, grafit, dan intan. Unsur karbon dalam bentuk amorf, selain dapat
ditemukan di alam juga dihasilkan dari pembakaran terbatas minyak bumi. Secara
alami karbon amorf dihasilkan dari perubahan serbuk gergaji, gambut, lignit batu
bara, kayu, dan biji-bijian.
Bentuk kedua unsur karbon
adalah grafit. Grafit berbentuk padatan berupa kristal dengan kemurnian yang
berbeda, berwarna hitam dan kusam lunak dan memiliki daya hantar listrik yang
baik. Ada banyak kegunaan grafit antara lain dalam produksi baja, sebagai
pelumas mesin, sebagai alat tulis dan masih banyak kegunaan lain. Bentuk ketiga
dari unsur karbon adalah intan. Intan secara alami diperoleh dari karbon yang
dikenai tekanan dan suhu tinggi dalam perut bumi. Intan juga dapat dihasilkan
dari grafit yang diolak pada suhu 3.000 K dan tekanan lebih dari 1,25 x 107
Pa. Proses ini menggunakan katalis logam transisi sepeti Cr, Fe, dan Pt.
Karbon adalah penyusun makromolekul seperti karbohidrat,
protein, lemak. Makromolekul tersebut merupakan komponen penting dalam tubuh
makhluk hidup. Sehingga semua makhluk hidup dibangun dari senyawa karbon. Sifat
terpenting karbon adalah kemampuannya untuk membentuk rantai dengan sangat
mudah. Karbon dapat bergabung dengan hidrogen, nitrogen, oksigen dalam jumlah
dan susunan yang berbeda-beda yang menyebabkan karbon mempu membentuk hampir
1,7 juta senyawa.
Senyawa yang dibentuk dari karbon dan hidrogen saja
(hidrokarbon) adalah kelompok senyawa yang mencakup gas alam, minyak cair,
minyak pelumas, industri petrokimia, pembuatan cat, anaestetik, pemadam api,
dan freon untuk pembekuan. Senyawa karbon dapat pula berbentuk karbon dioksida
(CO2) dan garam-garam karbonat (MgCO3, CaCO3,
dan BaCO3). Senyawa CO2 yang paling banyak berada
disekitar kita dihasilkan dari pembakaran senyawa karbon, proses respirasi
manusia dan hewan, dan ditemukan juga pada mata air mineral.
2.2
PENGELOMPOKAN UNSUR
2.2.1 Golongan I A
(Logam Alkali)
Unsur golongan I A disebut alkali, karena bereaki dengan air
membentuk suatu larutan yang bersifat basa atau alkalis. Logam-logam
alkali terdiri dari : Litium (Li),
Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Caesium (Cs), dan Fransium (Fr).
Sifat-sifat logam alkali:
Logam alkali memiliki satu
elektron valensi (monovalen) sehingga sangat mudah melepaskan elektronnya jadi
logam alkali termasuk reduktor
Logam alkali memiliki
titik didih dan titik leleh diatas suhu ruang (250C) berarti logam alkali berwujud padat pada suhu
ruang kecuali Caesium yang pada suhu diatas 280C berujud cair
Karena nilai kerapatannya
relatif kecil sehingga logam alkali lunak dan mudah diiris
Sangat reaktif, mudah
terbakar oleh O2 dari udara. Dengan jumlah oksigen yang dibatasi dan
suhu rendah ( dibawah 180oC) dihasilkan oksida logam alkali. ( L =
logam alkali)
4L (s) + O2 (g) g 2L2O (s)
Mereaksikan dengan jumlah oksigen dibatasi dan pemanasan
membentuk peroksida
2 L + O2 g L2O2
Jika jumlah oksigen tidak dibatasi akan menghasilkan senyawa
superoksida
L (s) + O2 (g) g LO2 (s)
Sangat mudah bereaksi
dengan air yang akan menghasilkan basa dan gas hidrogen. Reaksi tersebut sangat
eksoterm dan dapat mengakibatkan ledakan hebat.
2L(s) + 2H2O(l) "2LOH(aq) + H2(g)
Dapat bereaksi langsung
dengan halogen, menjadi garam halida
2L (s) + X2 g 2LX
Bereaksi dengan gas
hidrogen menghasilkan senyawa hidrida.
2L (s) + H2 (g) g 2LH (s)
Bereaksi dengan belerang
menghasilkan senyawa sulfida
2L (s) + S (s) g L2S (s)
Reaksi nyala logam alkali
Litium berwarna merah, natrium berwarna kuning, Kalium berwarna ungu, Rubidium
berwarna merah, Caesium berwarna biru.
Pembuatan
logam alkali dengan cara elektolisa leburan NaOH atau KOH
2 NaOH g 2 Na + H2O + ½ O
Elektrolisa
leburan garam NaCl atau KCl
2NaCl g 2 Na + Cl2
Beberapa senyawa logam alkali yang berguna:
NAMA SENYAWA
|
KEGUNAAN
|
NaOH
|
Bahan
baku sabun
|
NaCl
|
Sebagai
garam dapur, pengisotonis larutan injeksi dan infus
|
NaBr
|
Obat
penenang
|
Na2SO4
|
Obat
pencahar, zat pengering untuk senyawa organik
|
Na Benzoat
|
Zat
pengawet makanan dalam kaleng
|
Na salisilat
|
Obat
antipiretik
|
NaOCl
|
Zat
bleaching kain
|
Na2S2O3
|
Obat
penyakit kulit karena parasit, untuk keracunan sianida, larutan pencuci dalam
fotografi
|
NaHCO3
|
bahan
soda kue, pembuat minuman soda, effervescens
|
KI
|
Antidotum
defisiensi, ekspektoran
|
KClO 3
|
Bahan
korek api, kembang api, zat peledak
|
KNO3
|
Bahan
pupuk buatan, bahan peledak
|
K sitrat
|
Obat
diuretik, dan saluran kemih
|
KmnO4
|
Zat
pengoksidasi, zat desinfektan
|
K2CrO4
|
Indikator
dalam titrasi argentometri
|
2.2.2
Golongan II A (Alkali Tanah)
Unsur golongan ini bersifat basa sama halnya dengan unsur logam
alkali, namun tingkat kebasaannya lebih rendah. Yang termasuk golongan alkali
tanah ini antara lain: Berilium (Be), Calsium (Ca), Magnesium (Mg), Barium
(Ba), Stronsium (Sr), Radium (Ra)
Sifat-sifat
alkali tanah :
Alkali tanah mudah melepas
elektron sehingga bersifat pereduksi dan mudah teroksidasi. Namun sifat
pereduksinya tidak sekuat logam alkali
Dalam suhu ruang berbentuk
padat, alkali tanah bersifat lebih keras dari pada logam alkali.
Untuk berilium tidak dapat
bereaksi dengan air, sedangkan magnesium hanya dapat bereaksi dengan air panas.
Calsium, stronsium, barium dan radium dapat bereaksi dengan air dingin akan
terbentuk basa
L (s) + 2H2O g
L(OH)2 (aq) + H2 (g)
Bereaksi dengan oksigen
yang menghasilkan oksida basa
L (s) + O2 (g) g LO2 (s)
Bereaksi dengan nitrogen
yang ada diudara menghasilkan senyawa nitrida
3 L (s) + N2 (g) g L2N2
(s)
Menimbulkan reaksi menyala
warna khas apabila garam dari unsur tersebut dibakar. Kalsium warna jingga
merah, stronsium warna merah bata, barium warna hijau. Unsur-unsur alkali tanah
sering digunakan untuk pembuatan kembang api.
Pembuatan
unsur alkali tanah dengan mengelektrolisa leburan garam atau basanya
CaCl2 g
Ca + Cl2
Air sadah ( hard water) adalah air yang mengandung kation Ca2+
atau Mg2+. Kesadahan air biasanya dinyatakan sebagai masa CaCO3
dalam 1 L air. Air sadah mengakibatkan sabun menjadi kurang berbusa dan
pembentukan kerak pada ketel uap. Ada dua macam kesadahan yaitu kesadahan
sementara dan kesadahan tetap. Kesadahan sementara adalah air yang mengandung
ion bikarbonat (HCO3-) disebut juga air sadah bikarbonat.
Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan pemanasan. Sementara kesadaan
tetap adalah apabila air mengandung anion bukan bikarbonat seperti Cl-,
NO3-, atau SO4-. Kesadahan tetap
tidak dapat hilang hanya dengan pemanasan tetapi harus melalui reaksi kimia.
Pereaksi yang digunakan adalah larutan bikarbonat Na2CO3
(aq) atau K2CO3 (aq).
Beberapa senyawa alkali tanah yang berguna:
NAMA SENYAWA
|
KEGUNAAN
|
MgO
|
Antidotum
deficienci
|
MgSO4
|
Pencahar,
antikonvulsan, penawar keracunan barium
|
Mg(OH)2 , CaCO3
|
Antasida
|
MgCO3
|
Bahan cat
campuran asbes untuk penyalut pipa panas
|
CaCl2
|
Bahan pengering
dalam eksikator
|
CaOCl2
|
Bahan pemutih
|
CaC2
|
Pembuaat gas asitilen
|
Ca(OCl)2
|
Kaporit,
desinfektan air ledeng
|
Ca(H2PO4)2
|
Pupuk super
fosfat (TSP)
|
BaSO4
|
Bahan cat putih,
contrasmiddle dalam pemeriksaan rontgen
|
2.2.3
Golongan VII A (Halogen)
Unsur halogen mudah menangkap sebuah elektron sehingga dapat
membentik ion negatif satu. Semakin kecil nomor atom suatu unsur halogen semakin
mudah unsur tersebut menangkap elekron sehingga unsur menjadi semakin reaktif.
Yang termasuk unsur halogen adalah: Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), Iodin (I),
Astatin (At).
Sifat-sifat
unsur halogen :
Gas halogen dapat larut
dalam air dan membentuk asam halogenida dan asam hipohalit. Larutan halogen
dalam air bersifat oksidator.
Memiliki warna yang
berbeda-beda F= kuning, Cl= hijau kekuningan, Br= coklat kemerahan, I = ungu,
memiliki bau menyengat dan uap yang dapat mengiritasi mata
Memiliki elektron valensi
7 yang membuat halogen sangat reaktif. Unsur yang paling oksidatif adalah
Fluorin dan Iodin pengoksidasi terlemah.
Unsur halogen yang
sifatnya lebih oksidatif dapat mendesak ion halogen dari garam halida yang
berada dibawahnya
F2 (g) + 2 KCl (aq) g
2KF (aq) + Cl2 (g)
Bereaksi dengan unsur
logam membentuk senyawa garam ionik. Contoh :
2 Na + Cl2 g
2NaCl 2Li + F2
g 2LiF
Mg + I2 g
MgI2 2Fe + 3Cl2 g 2FeCl3
Mudah bereaksi dengan
hidrogen membentuk senyawa halida (HX)
H2 + X2 g 2HX
Antar unsur halogen dapat
bereaksi membentuk senyawa antarhalogen (XmYn)
mX2 + nX2 g 2
XmYn
Bereaksi dengan unsur
metaloid contohnya silikon
Si + 2X2 g
SiX4
Reaksi oksihalida yang
termasuk oksidator kuat dengan ion halida
KbrO2 + 4KI + 2H2SO4
g KBr + 2I2 + 2 K2SO4 + 2H2O
Beberapa
senyawa halogen yang bermafaat:
NAMA
SENYAWA
|
KEGUNAAN
|
KI, NaI
|
Ditambah pada garam
dapur untuk mencegah gondok, mukolitik
|
NaBr, KBr, NH4Br
|
Sedativum pada mixtura
brometorum
|
CCl2F2
|
Freon= zat pendingin
pada lemari es dan AC
|
Na2SiF6
|
Sebagai penguat gigi
pada campuran pasta gigi
|
NaF
|
Bahan bakar reaksi
nuklir pada pengolahan isotop uranium
|
HF
|
Untuk mengukir kaca
|
Cl2
|
Desinfektan
|
NaCl
|
Garam dapur
|
KCl
|
Pupuk
|
CHCl3
|
Kloroform= pelarut dan
obat bius pada pebedahan
|
2.2.4
Golongan VIII A (Gas Mulia)
Dengan
konfigurasi elektron yang sudah penuh, gas mulia merupakan unsur yang stabil. Yang
termasuk golongan gas mulia yaitu : Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton
(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn)
Unsur gas mulia sukar
melepas dan menerima elektron sehingga anfinitas elektronnya rendah
Jari-jari atom unsur gas
mulia sangat kecil menyebabkan elektron tertarik sangat kuat ke inti atom jadi
energi untuk melepas elektron sangat besar. Helium adalah unsur yang memiliki
energi ionisasi terbesar
Titik cair dan titik didih
unsur gas mulia lebih kecil dalam suhu ruangan menyebabkan semua gas mulia
berwujud gas.
Gas mulia ditemukan di
alam dalam bentuk monoatomik.
Walaupun gas mulia dinyatakan unsur yang sukar bereaksi, Neil
Bartlet pada tahun 1962 berhasil membuat senyawa dari unsur gas mulia yaitu
mereaksikan Xe dengan PtF6 yang merupakan pengoksidasi kuat. Energi
ionisasi PtF6 mendekati energi ionisasi Xe.
Xe + PtF6 g
Xe+(PtF6)-
Selain unsur PtF6
pengoksidasi kuat lain yang dapat direaksikan yaitu gas Fluorin yang
menghasilkan XeF2, XeF4, XeF6. Selain Xe gas
mulia yang dapat direaksikan dengan Fluorin adalah Kripon dan Radon walaupun
senyawa yang dihasilkan tidak stabil. Untuk gas He, Ne, dan Ar belum dapat
dibuat senyawa lain karena stabilitas unsur tersebut sangat tinggi.
Kegunaan
unsur gas mulia:
Helium
|
Pengganti hidrogen untuk mengisi balon udara karena tidak mudah
terbakar, pengganti nitrogen untuk mengisi tabung penyelaman, pencegah
oksidasi pada proses penyepuhan logam, pendingin reaktor nuklir
|
Neon
|
Dalam bentuk cair digunakan sebagai pendingin reaktor nuklir,
pengisi lampu karena memancarkan warna merah
|
Argon
|
Pengisi bla lampu pijar agar kawat filamennya tidak mudah
rusak, membuat lingkunagn atmosfer inert, pengisi lampu reklame dengan
memancarkan warna merah muda dan biru
|
Kripton
|
Panjang gelombang kripton = 1 meter menjadi satuan ukuran
panjang internasional
|
Xenon
|
Obat bius, oksidator kuat
|
Radon
|
Terapi penyakit kanker memancarkan sinar radioaktif
|
2.2.5
GOLONGAN TRANSISI
Pada sisem periodik unsur yang termasuk dalam golongan transisi
adalah unsur-unsur golongan B. Mulai dari IB – VIIIB. Berdasarkan pengisian
elektron pada subkulitnya, unsur-unsur ini memiliki elektron valensi yang
tetletak pada sub kulit d dalam konfigurasi elektronnya.
Berdasarkan kedudukan dalam tabel periodik golongan transisi
diklasifikasikan menjadi:
Golongan III B : Skandium, Itrium, Lantanum (dan
deret lantanida), Aktinuim (dan deret aktinida)
Golongan IV B :
Titanium, Zirkonium, Hafnium
Golongan V B : Vanadium, Niobium, Tantalum
Golongan VI B : Krom,
Molibdenum, Tungsten
Golongan VII B :
Mangan, Teknetium, Renium
Golongan VIIIB : Besi, Kobalt, Nikel, Rutenium Rodium,
Paladium, Osmium, Iridium, Platinum
Golongan I B :
Tembaga, Perak, Emas
Golongan II B :
Zink, Kadmium, Merkurium
Sifat-sifat golongan transisi:
Semua unsur transisi
adalah logam, umumnya dapat ditempa, liat, mengkilap, dan penghantar listrik
dan panas yang baik.
Unsur golongan transisi
lebih keras daripada golongan logam alkali karena ikatan elektron valensi yang
jatuh pada subkulit d membuat ikatan elektronnya lebih kuat
Memiliki kerapatan yang
tinggi sekingga titik didih dan titik leleh yang tinggi juga
Unsur golongan transisi memiliki
beberapa bilangan oksidasi seperti Vandium yang berbilangan oksidasi +2, +3,
+4.
Sifat kemagnetan unsur
golongan transisi bermacam-macam ada yang bersifa para-magnetik (Sc, Ti, V,Cr,
Mn) diamagnetik (Cu, Zn) feromagnetik yaitu sama dengan para-magnetik namun
dalam keadaan padat saja (Fe, Co, Ni)
Kegunaan unsur-unsur transisi:
NAMA
UNSUR
|
KEGUNAN
|
Seng
(Zn)
|
Bahan
cat putih, pelapis tabung gambar televisi
|
Tembaga
(Cu)
|
Untuk
berbagai alat elektronik, kabel dan perhiasan
|
Nikel
(Ni)
|
Pelapis
logam agar tidak berkarat,
|
Kobalt
(Co)
|
Untuk
pembuatan aliansi logam
|
Besi
(Fe)
|
Perangkat
elektronik
|
Mangan
(Mn)
|
Digunakan
dalam produksi baja
|
Kromium
(Cr)
|
Plating
logam-logam lain
|
Vanadiun
(V)
|
Sebagai
katalis dalam pembuatan asam sulfat
|
Titanium
(Ti)
|
Industru
pesawat terbang, pemutih kertas, kaca, kosmetik
|
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Unsur-unsur kimia yang
terdapat dialam semesta ini dibagi menjadi dua golongan besar yaitu Golongan A
( golongan utama) yang terdiri dari golongan IA (logam alkali), golongan IIA (alkali
tanah), IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA (golongan halogen), VIIIA (gas mulia).
Golongan B (golongan transisi) yang terdiri dari golongan transisi dalam yaitu
golongan IB, IIB, IIIB,IVB,VB,VIB,VIIB,VIIIB. Dari pengelompokan tersebut tiap-tiap golongan
memiliki sifat khasnya tersendiri yang mambedakan satu golongan dengan golongan
lain.
3.2
SARAN
Saran yang dapat kami
berikan bagi pembaca yang akan membuat makalah tentang KIMIA UNSUR agar dapat
lebih baik dari makalah yang kami buat ialah dengan mencari lebih banyak
referensi dari berbagai sumber baik dari buku maupun internet sehingga
informasi yang diberikan akan lebih lengkap. Mungkin hanya saran ini yang dapat
kami sampaikan semogadapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
http://chemistry.about.com/od/elementfact/a.html diakses 01 Desember 2013 pukul 06.45 WIB
Keenan, dkk. 1992. Kimia Untuk Universitas Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Konsep Dasar & The King. 2012. Bandung: PT. Duta
Sutresna, nana. 2007.
Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XII SMA/Ma Program IPA. Bandung: GRAFINDO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar